Halaman

29 Juni 2009

Tips menghadapi masalah

Jika selama ini bro merasa terbentur dengan masalah yang Anda hadapi, tak ada salahnya bro mengikuti tips ini:


1. Hadapi setiap masalah yang datang
Hadapi masalah yang datang dengan tenang. Jangan dilihat dari besar-kecilnya masalah Anda karena masalah yang kecil jika tidak terselesaikan maka suatu saat akan meledak.

2. Jangan mendramatisir masalah
Jangan membesar-besarkan masalah yang Anda sedang hadapi karena akan
semakin menekan Anda dan membuat Anda menjadi tidak tenang. Dengan tenang
maka Anda dapat berpikir dan meletakkan masalah tersebut dari sudut pandang yang positif.

3. Jangan Terlalu santai
Tidak ada salahnya melupakan suatu masalah yang sedang dihadapi namun hanya sejenak saja. Karena setelah Anda tenang, Anda harus mencoba memikirkan jalan keluarnya. Lagipula semakin lama melupakan masalah, maka semakin banyak masalah baru yang akan bermunculan.

4. Jangan Emosi
Sebenarnya wajar saja jika Anda menjadi emosi di saat pikiran Anda kalut karena memikirkan suatu masalah, namun jangan berlebihan karena jika berlebihan akan mengarahkan Anda untuk melakukan suatu tindakan destruktif. Dan yang terpenting, jangan pernah membuat suatu keputusan di saat Anda sedang emosi.

5. Pakai Strategi
Jangan terlalu mengharapkan bantuan dari orang lain untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah Anda. Boleh saja meminta bantuan ke orang lain tapi jangan terlalu banyak berharap. Semua ada di tangan Anda. Maka aturlah strategi dan rencana sehingga masalah Anda terselesaikan.


NOTE: Semua masalah dapat terselesaikan dan ini semua tergantung Anda. Sebesar apa keinginan dan keberanian Anda untuk menyelesaikan suatu masalah maka akan menentukan masa depan Anda. Orang yang tidak berani menatap dan menghadapi masa depan, maka tidak akan pernah meraih sukses. "Hidup itu indah, walau ada masalah."
Good Luck bro


20 April 2009

INTUISI

Intuisi

Kekuatan menabjubkan yang kita miliki

Intuition atau intuisi dalam kamus diartikan sebagai ”suara hati; pengetahuan tentang sesuatu tanpa memikirkan atau mempelajarinya”. Pengertian yang mendalam mengenai intuisi sampai saat ini masih terus diperdebatkan. Ada yang menyatakan bahwa intuisi adalah saat dimana ada ”sumber yang lebih tinggi ” yang memberikan input pada kesadaran kita secara tiba-tiba saja. Yang lainnya berpendapat bahwa intuisi adalah kemampuan kita untuk secara tidak sadar mendownload atau mengambil data atau info yang selalu tersedia di unconscious mind/pikiran bawah sadar kita. Ada juga yang berpendapat bahwa ia adalah kemampuan telepati tanpa sadar antara seseorang dengan orang lain ditempat yang berjauhan. Mungkin perbedaan pendapat ini akan berlanjut terus.

Albert Einstein:
“ Intelektual mempunyai peranan yang kecil dalam sebuah penemuan. Bila datang sebuah lompatan dalam kesadaran, sebut itu sebagai intuisi atau apa saja sesuai dengan keinginanmu, solusi akan datang kepadamu dan kamu tidak tahu bagaimana atau mengapa.”

“ Sesuatu yang paling berharga adalah intuisi”

“Pikiran yang intuitif adalah suatu karunia suci, dan pikiran yang masuk akal adalah seorang pelayan yang setia. Kita sudah menciptakan masyarakat yang menghormati pelayan dan melupakan karunia suci.”

Intuisi adalah suatu karunia yang suci……………….
Ia adalah kuasa yang tersembunyi. Kadang-kadang ia datang sebagai sebuah pikiran, sebuah gambaran dalam pikiran kita atau sebuah perasaan sensasi dalam diri kita. Bisa datang tiba-tiba, atau terus menerus. Ketidak pahaman mengenai kuasa ini akan membuat ia tidak digunakan sebagaimana mestinya.

Intuisi adalah pengertian yang mendalam dan pengetahuan secara langsung tentang tingkat dari kesadaran yang lebih tinggi. Semakin kita mencapai kesadaran diri, atau semakin kita mampu mengembangkan diri kita seutuhnya, semakin meningkat intuisi kita. Tujuan dari pengetahuan yang langsung memungkinkan kita untuk menciptakan suatu dunia yang lebih baik.

Ungkapan Einstein yang mengatakan bahwa intusi adalah solusi dari sebuah penemuan, adalah sangat tepat, karena ia adalah sumber visi dan gagasan yang mempunyai kuasa untuk mencerahkan kesadaran dan menaikkan getaran atas segala sesuatu yang berada di sekitar kita. Ia sanggup memberikan jawaban atas apapun pertanyaan yang ada pada diri kita.

Intuisi bersifat universal secara alami. Dengan intuisi kita memahami keesaan tentang hidup dan kehadiran energi di dalam pengalaman manusia sehari-hari. Dan ia ada dalam diri kita semua, selalu siap untuk digunakan dan selalu siap untuk menjadi semacam konsultan pribadi yang dapat memberi pengetahuan yang lebih mendalam....tanpa dipungut biaya apapun...:-)

Gunakanlah dan bukalah intuisi Anda. Jangan kita biarkan karunia suci itu terlantar. Ia ada dan siap untuk dipakai. Walaupun intuisi tidak dapat dipaksa untuk digunakan, tapi dengan cara yang tepat dan mengkondisikannya sesuai dengan diri Anda, ia akan siap digunakan.

Untuk itu kita harus selalu melakukan latihan ”berkomunikasi” dengan intuisi kita dengan sadar. Butuh waktu dan konsistensi untuk dapat melakukannya, tapi semua kita bisa.

Ada beberapa cara untuk membuka intuisi. Salah satunya adalah cara sederhana dibawah ini:

1. Duduklah dengan tenang ditempat dimana anda tidak akan terganggu.
2. Lakukan pernapasan secara perlahan dan teratur. Tarik napas kedalam perut dan keluarkan secara perlahan.
3. Lakukan pernapasan ini sampai anda merasa relax dan nyaman.. 4. Buat sebuah imajinasi dari persoalan atau kondisi yang ada pada Anda yang Anda ingin ketahui (cobalah cari persoalan atau kondisi yang sederhana pada awal-awal latihan).
5. Imajinasi ini sebaiknya menggambarkan persoalan atau kondisi Anda tanpa adanya pikiran yang menghakimi.
6. Setelah itu biarkan diri Anda menjadi hening.
7. Amati semua yang terjadi pada Anda. Apakah ada gambar yang muncul, atau perasaan, atau getaran dalam tubuh Anda.
8. Amati saja, tanpa meberi penilaian atau menghakimi.
9. Setelah itu, Anda bisa juga membuka mata Anda dan amati sekeliling Anda, apakah ada tanda atau signal yang mencolok yang terlihat saat Anda membuka mata yang dapat menjadi petunjuk untuk menjawab persoalan Anda.
10. Ikuti gambaran atau petunjuk yang Anda terima untuk melakukan langkah selanjutnya dalam persoalan Anda. Bila petunjuknya bagus, ia akan membawa Anda ke langkah selanjutnya, bila kurang tepat, setidaknya ia telah mengurangi beberapa opsi dalam pemecahan persoalan Anda.
11. Jangan sesekali ragu dengan kemampuan Anda. Lakukan latihan terus dan percayalah bahwa intuisi siap anda gunakan.

15 April 2009

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, pasal 2 mengamanatkan bahwa: ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Selanjutnya di dalam pasal 5 UURI tersebut diamanatkan juga bahwa ”Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Sementara itu, dalam bab yang sama, bagian keempat, pasal 11 ditegaskan bahwa: ”Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselengaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi”.

Text Box: 1 Fungsi, tujuan, dan kewajiban pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu bagi bangsa Indonesia telah dilakukan oleh pemerintah dari waktu ke waktu. Rendahnya mutu pendidikan nasional, telah berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap rendahnya mutu dan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada bursa tenaga kerja global.

Pada tataran operasional, peningkatan mutu pendidikan nasional diarahkan untuk memberikan penjaminan mutu pendidikan kepada masyarakat. Dengan demikian, pendidikan pada satuan pendidikan ”harus” dilaksanakan sesuai dengan standar nasional pendidikan (SNP) dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang secara dinamis dengan memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang terwadahi dalam berbagai forum secara optimum.

Depdiknas, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK), Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan melalui LPMP berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Salah satu diantaranya adalah merevitalisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) karena diduga intensitas dan kebermaknaan forum-forum dimaksud masih kurang optimum. Pelaksanaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) diharapkan dapat mendukung secara optimum peningkatan kemampuan profesional guru dalam pembelajaran di sekolah-sekolah terkait.[1]

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) Pendidikan Agama Islam adalah wadah untuk pertemuan para guru Pendidikan Agama Islam di sekolah terkait. Lembaga ini dibentuk tidak hanya sebagai forum silaturahmi, tetapi juga sebagai forum untuk menampung berbagai permasalahan yang dihadapi guru di kelas masing-masing sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya

Selain kebutuhan profesionalisme, pembentukan organisasi ini juga terpacu oleh adanya tujuan bersama. Di antara tujuan yang hendak dicapai oleh wadah ini adalah memperluas wawasan dan pengetahuan Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) dalam berbagai hal yang berkenaan dengan perkembangan pendidikan secara umum, mewujudkan pembelajaran yang efektif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Dengan adanya Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) Pendidikan Agama Islam ini para Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) juga berusaha untuk menumbuh kembangkan budaya mutu guru pengajar Pendidikan Agama Islam melalui berbagai cara, seperti diskusi, workshop, penataran, dan kegiatan keilmuan lainnya. Di samping itu Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) Pendidikan Agama Islam ini berusaha untuk ikut serta mengikuti perkembangan pemahaman keislaman serta menginvetarisir berbagai masalah keagamaan serta kemasyarakatan di sekolah dan sekitarnya, untuk mencari jalan keluarnya.

Dalam hal ini, guru memiliki peranan yang strategis dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Hal itu dapat dipahami karena guru adalah profesi pendidikan yang langsung berhubungan dengan peserta didik.

Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik.

Profesi seorang guru tidak hanya dituntut menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan daloam segi kognitif saja, melainkan guru harus mampu menampilkan keteladanan sebagai pengajar dan pendidik melalui pemanfaatan afektif dan psikomotorik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Djumhur dan Moh Surya bahwa sebagai anggota profesi, maka guru harus memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan tertentu yaitu, keterampilan keguruan, disamping itu seorang guru harus menunjukkan, mempertahankan serta mengembangkan keahlian itu.[2]

Selain itu profesi sebagai seorang guru sangatlah membutuhkan keahlian, keterampilan dan kompetensi yang tinggi. Guru yang memiliki kompetensi tinggi akan mampu dalam menguasai keberhasilan untuk mencapai tujuan pendidikan bagi seorang guru sangat ditentukan oleh peranan guru dalam proses belajar mengajar, maka sebagai guru harus mengetahui tugas dan fungsinya dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar hendaknya guru mampu merencanakan program pengajaran dan sekaligus mampu melaksanakannya dalam bentuk pengelolaan kegiatan proses belajar mengajar dan keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar akan nampak dari perubahan-perubahan yang berarti pada siswanya, seperti munculnya sikap kritis yang positif dan peningkatan kreatifitas serta prestasi siswa dalam proses belajar mengajar.

Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS), yang mana dalam kegiatan ini guru dalam satu rumpun bidang studi dan dalam satu sekolah, melakukan kegiatan bersama untuk meningkatkan kemampuan yang berhubungan dengan profesinya melalui pemberdayaan program ini diharapkan kemampuan guru dapat meningkat yang pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap kinerja guru dalam menjalankan fungsinya.

Oleh karena itulah maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berhubungan dengan dengan program MGMP dengan menerapkan pemberdayaan MGMPS Guru Pendidikan agama Islam. Maka penulis berinisiatif untuk mengambil judul “Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu”.

B. RUMUSAN MASALAH

Bertolak dari masalah tersebut diatas, penulis akan merumuskan masalah yang menjadi dasar pokok pembahasan Skripsi ini. Adapun rumusan masalah tersebut adalah :

1. Bagaimana Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) dalam meningkatkan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu?

2. Bagaimana kendala Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) di SMP Negeri 2 batu?

3. Bagaimana upaya dalam mengatasi kendala Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) di SMP Negeri 2 Batu?

C. TUJUAN PENELITIAN

Dalam pembahasan skripsi ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) dalam meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di kota Batu.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) di SMP Negeri 2 Batu.

3. Untuk mengetahui upaya dalam mengatasi kendala dalam pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) di SMP Negeri 2 Batu.

D. MANFAAT PENELITIAN

Setelah penulis menyelesaikan penelitian tentang Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Agama Islam di SMPN 2 Batu, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat :

1. Bagi peneliti

a. Penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga yang dapat dijadikan sebagai bekal bagi peneliti.

b. Penelitian dapat memberikan wawasan yang luas, sehingga peneliti dapat tanggap terhadap kualitas guru dan mutu pendidikan

2. Bagi UIN Malang

Sebagai tambahan khazanah ilmiyah bagi perpustakaannya (sebagai referensi dan sebagai penambah pembendaharaan perpustakaan Fakultas Tarbiyah jurusan PAI)

E. KETERBATASAN RUANG LINGKUP PENELITIAN

Untuk membatasi agar pembahasan dalam skripsi tidak terlalu luas, serta untuk memperoleh gambaran yang cukup jelas, maka ruang lingkup pembahasan dalam penelitian skripsi ini adalah :

1. Penelitian ini hanya terbatas pada pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) dalam meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu.

2. Kemudian dalam penelitian ini juga membatasi pembahasan sepuatar masalah kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) di SMP Negeri 2 Batu

3. Kemudian upaya dalam mengatasi kendala dalam pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) di SMP Negeri 2 Batu.

F. TAHAP-TAHAP PENELITIAN

1. Tahap pra lapangan

a. Memilih lapangan, dengan pertimbangan bahwa SMP Negeri 2 Batu merupakan objek yang tepat.

b. Mengurus perizinan, secara formal (ke pihak sekolah).

c. Melakukan perjajakan lapangan, dalam rangkah penyesuaian dengan SMP Negeri 2 Batu selaku obyek penelitian.

2. Tahap pekerjaan lapangan

a. Mengadakan observasi langsung ke, SMP Negeri 2 Batu terhadap upaya sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru melalui pemberdayaan Musyawarah guru mata pelajaran Sekolah (MGMPS), dengan melibatkan beberapa informan untuk memperoleh data.

b. Memasuki lapangan, dengan mengamati berbagai fenomena proses pembelajaran dan wawancara dengan beberapa pihak yang bersangkutan.

c. Berperan serta sambil mengumpulkan data.

3. Penyusunan laporan penelitian berdasarkan hasil data yang diperoleh.

G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Untuk memberi gambaran yang jelas mengenai isi penelitian ini, maka pembahasan ini di bagi menjadi enam bab. Uraian masing-masing bab ini disusun sebagai berikut:

BAB I: Merupakan bab pendahuluan yang berfungsi sebagai pengantar informasi penelitian yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian masalah, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II : Berisikan tentang kajian yang terdiri dari: Pembahasan tentang Musyawarah guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS), yang meliputi tentang pengertian Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS), tentang fungsi Musyawarah guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS), tentang tujuan dan manfaat Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS), tentang fungsi Musyawarah Guru mata Pelajaran Sekolah (MGMPS), tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Pemberdayaan Musyawarah guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS), tentang Pembahasan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam,yang meliputi tentang Pengertian Profesional, tentang Guru Pendidikan Agama Islam sebagai tenaga Profesional, tentang peran dan tugas Guru Pendidikan Agama Islam, tentang tentang kode etik Guru Pendidikan Agama Islam, tentang Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) dalam meningkatkan profesioanalisme guru Pendidikan Agama Islam, kemudian tentang kendala Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) dalam meningkatkan profesioanalisme guru Pendidikan Agama Islam dan upaya dalam mengatasi kendala.

BAB III: Merupakan penjelasan tentang metode penelitian yang mencakup desain dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber dan jenis data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahapan penelitian.

BAB VI: Merupakan pembahasan tentang laporan hasil penelitian tentang: Latar Belakang Obyek Penelitian yang meliputi, kronologis berdirinya SMP Negeri 2 Batu, tentang denah lokasi SMP Negeri 2 Batu, tentang Visi dan Misi SMP Negeri 2 Batu keadaan sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Batu, tentang data jumlah guru di SMP Negeri 2 Batu, kemudian tentang paparan data sebelum Penelitian yang meliputi, sejarah singkat berdirinya MGMPS PAI di SMP Negeri 2 Batu, tentang manfaat dan tujuan diselenggarakan MGMPS Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 2 Batu, tentang faktor penghambat dan Pendukung Pelaksanaa MGMPS PAI di SMP Negeri 2 batu, yang meliputi, keadaan Musyawarah Guru Mata pelajaran Sekolah (MGMPS) Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu, tentang kegiatan Musyawarah Guru Mata pelajaran Sekolah (MGMPS) Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu, tentang dana atau anggaran biaya yang dibutuhkan dalam setiap pelaksanaan Musyawarah Guru Mata pelajaran Sekolah (MGMPS) Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu, tentang kelompok Musyawarah Guru Mata pelajaran Sekolah (MGMPS) Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu, tentang struktur organisasi Musyawarah Guru Mata pelajaran Sekolah (MGMPS) Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu.

BAB V: Berisikan tentang pembahasan hasil penelitian yang terdiri dari: Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) dalam meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu, kemudian tentang kendala Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) di SMP Negeri 2 Batu dan tentang upaya dalam mengatasi kendala Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) di SMP Negeri 2 Batu

BAB VI : Merupakan bab penutup. Pembahasan dan penelitian dalam penulisan skripsi ini yang berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian secara keseluruhan dan kemudian dilanjutkan dengan memberi saran-saran sebagai perbaikan dari segala kekurangan dan disertai dengan lampiran-lampiran



[1] Nurul, Mohammad. Mimbar Pembangunan Agama. Meningkatkan Mutu Madrasah melalui Pemberdayaan MGMP, November 2007.Edisi 254. hlm. 36-37

[2] http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2007/022007/26/99forumguru htm.diakses 12 juli 7:12 AM




14 April 2009

Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah

ABSTRAK

Azhari, Syihab. Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah
(MGMPS) dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan
Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Malang. Pembimbing:
Drs. H. Asmaun Sahlan, M.Pd.

Kata Kunci: MGMPS, Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam

Profesi seorang guru tidak hanya dituntut menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam segi kognitif saja, melainkan guru harus mampu menampilkan keteladanan sebagai pengajar dan pendidik melalui pemanfaatan afektif dan psikomotorik selain itu peningkatan mutu dan hasil pendidikan yang dihadapkan pada tuntutan kualitas layanan guru PAI dalam proses pembelajaran, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan, pelayanan, serta kemampuan yang dimiliki oleh guru bervariasi, berdasarkan kondisi tersebut berbagai upaya perbaikan, pengembangan dan peningkatan kemampuan profesinal guru terus dilakukan maka, didirikan suatu forum atau wadah penampung kesulitan-kesulitan guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas masing-masing, yaitu dengan membentuk program Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS).
SMP Negeri 2 Batu merupakan salah satu lembaga pendidikan Negeri yang berada dalam naungan Diknas, yang memiliki latar belakang tenaga kependidikan di bawah standart profesionalisme, khususnya pada guru Pendidikan Agama Islam (GPAI). Oleh karena itu penulis ingin membahas masalah tersebut dalam skripsi dan mengambil judul ”Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) dalam upaya meningkatkan profesional Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu”. Dengan rumusan masalah, bagaimana pemberdayaan musyawarah guru mata pelajaran sekolah (MGMPS) dalam meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu, dan bagaimana kendala pemberdayaan musyawarah guru mata pelajaran sekolah (MGMPS) dalam meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu dan upaya dalam mengatasi kendala tersebut.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberdayaan musyawarah guru mata pelajaran sekolah (MGMPS) dalam meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu, dan untuk mengetahui kendala pemberdayaan musyawarah guru mata pelajaran sekolah (MGMPS) dalam meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Batu serta untuk mengetahui upaya mengatasi kendala tersebut.

Metodologi penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif dengan mempergunakan teknik-teknik penelitian kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu teknk observasi yang dilakukan untuk memperoleh data dalam pelaksanaan kegiatan MGMPS dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru-guru PAI. Wawancara digunakan untuk memperoleh data dari sumber-sumber data baik guru PAI sebagai pengurus maupun sebagai peserta, juga studi dokumentasi penulis lakukan untuk memperoleh data dari dokumen yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data ini masing-masing tidak berdiri sendiri melainkan satu sama lain saling melengkapi dalam memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian.
Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan pembelajaran PAI dan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode-metode pembelajaran yang lebih memperhatikan siswa terutama dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Kegiatan tersebut dilakukan oleh guru secara berkelompok dengan persiapan dan pelaksanaan yang lebih matang.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pembinaan yang dilakukan melalui kegiatan MGMPS berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran PAI dan hasil belajar siswa tergantung pada motivasi guru dalam mengimplementasikan hasil kegiatan MGMPS dalam kegiatan belajarmengajar serta dukungan perhatian dari seluruh pihak terkait, sebagai hasil penelitian ini direkomendasikan pada para guru PAI, kepala sekolah, untuk dapat mengimplementasikan hasil kegiatan MGMPS PAI didalam kelas.

lanjut ke BAB I